Rabu, 26 Maret 2014

RESUME PERKULIAHAN SIP DARI PPT (BAHAN UTS)

ASPEK GEOMETRIK
Salah satu fungsi peta adalah menunjukan posisi atau lokasi relatif suatu tempat; oleh sebab itu pembuatan konstruksi peta merupakan bagian penting pada pekerjaan pemetaan.
Pada pembuatan konstruksi peta, semua titik-titik di muka bumi harus disajikan posisinya sesuai dengan kerangka geometrik yang diukur di lapangan; aspek geometrik berhubungan langsung dengan permasalahan posisi suatu tempat terhadap suatu referensi tertentu.Aspek geometrik pada pembuatan peta adalah pemilihan ellipsoid referensi yang akan digunakan untuk penghitungan sistem proyeksi yang akan digunakan.
Jika ditinjau dari segi teoritis, aspek geometrik berhubungan dengan transformasi matematis dari koordinat geografi pada permukaan bumi ke koordinat proyeksi bidang datar; jika ditinjau dari aspek praktis-nya, berhubungan dengan pembuatan konstruksi/jaringan dari kerangka geometrik peta.

SISTEM KOORDINAT
Dasar utama dari pembuatan peta adalah pengadaan sistem koordinat yang dapat menghubungkan antara satu titik dengan titik lainnya; suatu sistem koordinat titik di permukaan bumi dimana posisinya ditentukan oleh perpotongan dua buah garis lengkung bumi, yaitu garis meridian (longitude) dan garis paralel (latitude).

PROYEKSI PETA
Peta merupakan gambaran permukaan bumi pada bidang datar, maka untuk menggambarkan titik-titik di permukaan bumi pada bidang datar harus diambil cara-cara tertentu, yang sebaiknya di-tentukan oleh syarat-syarat (sifat-sifat) apa yang harus dipenuhi oleh gambar muka bumi yang akan dihasilkan. Untuk dapat menyajikan unsur-unsur dipermukaan bumi ke bidang datar (dalam hal ini, peta), dilakukan suatu transformasi dengan menggunakan rumus matematis tertentu, cara ini disebut Proyeksi Peta
Proyeksi peta adalah model matematik untuk mengkonversi posisi tiga dimensi suatu titik di permukaan bumi ke representasi posisi dua dimensi di bidang peta. Bentuk permukaan bumi tidaklah datar dan juga tidak dapat didatarkan, bahkan tidak merupakan bidang teratur, sehingga segala sesuatu yang berada di atas permukaan bumi tidak secara mudah digambarkan pada bidang datar.
Ditinjau dari bidang proyeksi yang digunakan
Terdapat tiga sistem proyeksi peta yaitu :
  1. Proyeksi kerucut, bidang proyeksinya adalah bidang kerucut ; suatu kerucut diletakan pada bumi dan menyinggung bola bumi sepanjang suatu lingkaran.
  2. Proyeksi silinder, bidang proyeksinya bidang silinder; suatu silinder  diletakan pada bumi dan kemudian didatarkan.
  3. Proyeksi azimuthal (zenithal), bidang proyeksinya bidang datar.
Ditinjau dari distorsi yang diakibatkan :
  1. Proyeksi konform, sudut dipermukaan bumi sama dengan sudut pada bidang proyeksi; daerah-daerah kecil pada peta sama sebangun dengan yang ada dipermukaan bumi. Pemakaian proyeksi konform baik untuk memperlihatkan arah.
  2. Proyeksi equivalent, luas di atas peta sama dengan luas di atas muka bumi pada skala yang sama.
  3. Proyeksi equidistant, jarak di peta sama dengan jarak di muka bumi pada skala yang sama.


PROYEKSI TRANSVERSE MERCATOR (TM)
Proyeksi Transverse Mercator adalah proyeksi silinder transversal yang bersifat konform.
Pada proyeksi ini secara geometris silindernya menyinggung bola bumi pada sebuah meridian yang disebut meridian sentral (meridian tengah).

SISTEM GRID UNIVERSAL TRANSVERSE MERCATOR (UTM)
Adapun ciri-ciri dari sistem grid UTM adalah :
1.    Sistem grid UTM adalah sistem grid yang bersifat universal, membagi         seluruh wilayah permukaan bumi menjadi 60 bagian yang disebut sebagai         zone UTM. Masing - masing zone UTM dibatasi oleh 2 buah meridian         dengan lebar 60 bujur dan 80 lintang.
2.    Zone UTM diberi nomer yaitu zone 1 antara 1800 BB sampai 1740 BB terus        kearah timur sampai zone 60 antara 1740 BT sampai 1800 BT.
3.    Batas lintangnya adalah 800 LS dan 840 LU ke arah utara dengan kode huruf C berturut-turut ke utara sampai dengan huruf X untuk Lintang Utara 720– 840.
4.    Setiap zone UTM, bidang proyeksi silinder tidak menyinggung permukaan         bumi, tetapi memotong bumi.
5.    Masing-masing zone mempunyai koordinat sendiri yaitu titik potong meridian        sentral dengan garis ekuator yang disebut sebagai titik nol sejati (true origin ). 
6.    Dalam sistem grid metrik, meridian sentral diberi absis fiktif sebesar 500.000 meter Timur (mT), sedang untuk ordinat, agar tidak dijumpai harga negative maka di sebelah selatan ekuator diberi ordinat sebesar 10.000.000 meter Utara (mU), disebelah utara ekuator diberi ordinat 0 meter Utara (mU).
7.    Setiap zone pada sistem grid UTM mempunyai pertampalan kesamping sekitar 40 km., sehingga setiap titik yang berada di daerah pertampalan          akan mempunyai dua harga koordinat.
8.    Faktor skala pada meridian sentral (meridian tengah) ditentukan besarnya         k=0,9996.
SISTEM PROYEKSI PETA TM DI INDONESIA
Ada dua instansi yang menggunakan sistem proyeksi Transverse Mercator untuk pemetaan dasar nasionalnya dengan sistem grid UTM, yaitu :
Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal)
  •  Peta Dasar Nasional yang diterbitkan oleh Bakosurtanal merupakan suatu seri peta  yang meliputi seluruh daerah Indonesia, terdiri dari beberapa skala peta yaitu   1:25.000, 1:50.000, 1:100.000, 1:250.000.
  •  Sistem proyeksi yang digunakan adalah Transverse Mercator dengan lebar zone 6°  serta sistem grid UTM.
  •  Sumbu pertama adalah meridian tengah dari tiap zone, sedang sumbu keduanya adalah ekuator.
  •  Absis semu sebesar 500.000 meter pada meridian tengah, sedang ordinat semu 0.00 meter di ekuator untuk belahan bumi bagian Utara, dan 10.000.000 meter di ekuator untuk belahan bumi bagian selatan.
-          Angka perbesaran pada meridian tengah adalah sebesar 0.9996.
  •  Model matematik bumi sebagai bidang referensi adalah Spheroid Nasional dengan parameter a (jari-jari ekuator) = 6.378.160 meter, dan f (pengepengan) = 1:298.247
Muka peta seri peta Rupabumi Indonesia (Peta Dasar Nasional) dibatasi atau menggunakan garis tepi peta dalam bentuk gratikul. Pada setiap ujung peta dicantumkan koordinat geografis (lintang dan bujur) dan juga koordinat kartesian hasil transformasi dari koordinat geografis ke koordinat proyeksi Transverse Mercator (TM). Pada muka peta dibuat garis-garis gratikul yang panjang ukurannya tergantung pada skala peta yang disajikan.














Minggu, 16 Maret 2014

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI

1.    Definisi GIS
Sistem Informasi Georafis atau Georaphic InformationSistem (GIS) merupakan suatu sistem informasi yang berbasiskomputer, dirancang untuk bekerja dengan menggunakan data yangmemiliki informasi spasial (bereferensi keruangan).Sistem ini mengcapture,mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisa,dan menampilkan data yang secara spasial mereferensikan kepadakondisi bumi.Teknologi SIG mengintegrasikan operasi-operasi umumdatabase, seperti query dan analisa statistik, dengan kemampuanvisualisasi dan analisa yang unik yang dimiliki oleh pemetaan.Kemampuan inilah yang membedakan SIG dengan Sistem Informasilainya yang membuatnya menjadi berguna berbagai kalangan untukmenjelaskan kejadian, merencanakan strategi, dan memprediksi apayang terjadi.
Definisi SIG kemungkinan besar masih berkembang, bertambah, dan sedikit bervariasi.Hal ini terlihat dari banyaknya definisi SIG yang telah beredar di berbagai sumber pustaka.Berikut adalaha beberapa definisi SIG yang telah beredar :
Ø  Marbel et al (1983), SIG merupakan sistem penanganan data keruangan.
Ø  Burrough (1986), SIG adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk memasukan, menyimpan, mengelola, menganalisis dan mengaktifkan kembali data yang mempunyai referensi keruangan untuk berbagai tujuan yang berkaitan dengan pemetaan dan perencanaan.
Ø  Berry (1988), SIG merupakan sistem informasi, referensi internal, serta otomatisasi data keruangan.
Ø  Aronoff (1989), SIG adalah suatu sistem berbasis komputer yang memiliki kemampuan dalam menangani data bereferensi geografi yaitu pemasukan data, manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan kembali), manipulasi dan analisis data, serta keluaran sebagai hasil akhir (output). Hasil akhir (output) dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografi.
Ø  Gistut (1994), SIG adalah sistem yang dapat mendukung pengambilan keputusan spasial dan mampu mengintegrasikan deskripsi-deskripsi lokasi dengan karakteristik-karakteristik fenomena yang ditemukan di lokasi tersebut. SIG yang lengkap mencakup metodologi dan teknologi yang diperlukan yaitu data spasial, perangkat keras, perangkat lunak dan struktur organisasi.
Ø  Chrisman (1997), SIG adalah sistem yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data, manusia (brainware), organisasi dan lembaga yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi-informasi mengenai daerah-daerah di permukaan bumi.
Sistem ini pertama kali diperkenalkan di Indonesia padatahun 1972 dengan namaData Banks for Develompment (Rais, 2005).Munculnya istilah Sistem Informasi Geografis seperti sekarang inisetelah dicetuskan oleh General Assembly dari InternationalGeographical Union di Ottawa Kanada pada tahun1967.Dikembangkan oleh Roger Tomlinson, yang kemudian disebutCGIS (Canadian GIS-SIG Kanada), digunakan untuk menyimpan,menganalisa dan mengolah data yang dikumpulkan untukinventarisasi Tanah Kanada (CLI-Canadian Land Inventory) sebuahinisiatif untuk mengetahui kemampuan lahan di wilayah pedesaanKanada dengan memetakan berbagai informasi pada tanah, pertanian,pariwisata, alam bebas, unggas dan penggunaan tanah pada skala1:250000. Sejak saat itu Sistem Informasi Geografis berkembang dibeberapa benua terutama Benua Amerika, BenuaEropa, BenuaAustralia, dan Benua Asia.
Seperti di Negara-negara yang lain, di Indonesiapengembangan SIG dimulai di lingkungan pemerintahan dan militer.Perkembangan SIG menjadi pesat semenjak di ditunjang olehsumberdaya yang bergerak di lingkungan akademis (kampus).
Dalam sejarahnya penggunaan SIG modern (berbasis computer, digital) dimulai sejaktahun 1960-an. Pada saat itu untuk menjalankan perangkat SIG diperlukan computermainframe khusus dan mahal.Dengan perkembangan computer PC, kecanggihan CPU,dan semakin murahnya memori, sekarang SIG tersedia bagi siapapun dengan hargamurah.
Gambar 1.Sejarah singkat SIG
2.    Sub Sistem SIG
SIG dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem sebagai berikut :
Ø  Data Input, Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan, mempersiapkan, dan menyimpan data spasial dan atributnya dari berbagai sumber. Sub-sistem ini pula yang bertanggung jawab dalam mengonversikan atau mentransformasikan format-format data aslinya ke dalam format yang dapat digunakan oeh perangkat SIG yang bersangkutan.
Ø  Data Output, Sub-sistem ini bertugas untuk menampilkan atau menghasilkan keluaran (termasuk mengekspornya ke format yang dikehendaki) seluruh atau sebagian basis data (spasial) baik dalam bentuk softcopy maupun hardcopy seperti halnya tabel, grafik, report, peta, dan lain sebagainya.
Ø  Data Management, Sub-sistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun tabel-tabel atribut terkait ke dalam sebuah sistem basis data sedemikian rupa hingga mudah dipanggil kembali atau di-retrieve, diupdate, dan diedit.
Ø  Data Manipulation & Analysis, Sub-sistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG. Selain itu sub-sistem ini juga melakukan manipulasi (evaluasi dan penggunaan fungsi- fungsi dan operator matematis & logika) dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.
Sub-sistem SIG di atas dapat diilustrasikan sebagai berikut :
Gambar 2. Ilustrasi Uraian Sub-sistem SIG
3.    Komponen SIG
Menurut John E. Harmon, Steven J. Anderson, 2003, secara rinci SIG dapatberoperasidengan komponen- komponen sebagai berikut :
·         Orang yang menjalankan sistem meliputi orang yang mengoperasikan, mengembangkan bahkan memperoleh manfaat dari sistem. Kategori orang yang menjadi bagian dari SIG beragam, misalnya operator, analis, programmer, database administrator bahkan stakeholder.
·         Aplikasi merupakan prosedur yang digunakan untuk mengolah data menjadi informasi. Misalnya penjumlahan, klasifikasi, rotasi, koreksi geometri, query,overlay, buffer, jointable, dsb.
·         Data yang digunakan dalam SIG dapat berupa data grafis dan data atribut.
o   Data posisi/koordinat/grafis/ruang/spasial, merupakan data yang merupakan representasi fenomena permukaan bumi/keruangan yang memiliki referensi (koordinat) lazim berupa peta, foto udara, citra satelit dan sebagainya atau hasil dari interpretasi data-data tersebut.
o   Data atribut/non-spasial, data yang merepresentasikan aspek-aspek deskriptif dari fenomena yang dimodelkannya. Misalnya data sensus penduduk, catatan survei, data statistik lainnya.
·         Software adalah perangkat lunak SIG berupa program aplikasi yang memiliki kemampuan pengelolaan, penyimpanan, pemrosesan, analisis dan penayangandata spasial (contoh : ArcView, Idrisi, ARC/INFO, ILWIS, MapInfo, dll)
Selain kelima komponen di atas, ada satu komponen yang sebenarnya tidak kalah pentingyaitu Metode.Sebuah SIG yang baik adalah apabila didukung dengan metode perencanaandesain sistem yang baik dan sesuai dengan ‘’business rules’’ organisasi yang menggunakanSIG tersebut.
Gambar 3. Komponen GIS

4.    Fungsi GIS
Berdasarkan desain awalnya fungsi utAma SIG adalah untukmelakukan analisis data spasial.Dilihat dari sudut pemrosesan datageografik, SIG bukanlah penemuan baru.Pemrosesan data geografiksudah lama dilakukan oleh berbagai macam bidang ilmu, yangmembedakannya dengan pemrosesan lama hanyalah digunakannya data digital.
Adapun fungsi -fungsi dasar dalam SIG adalah sebagai berikut :
·         Akuisisi data dan proses awal meliputi: digitasi, editing,pembangunan topologi, konversi format data, pemberian atribut dll.
·         Pengelolaan database meliputi : pengarsipan data, permodelanbertingkat, pemodelan jaringan pencarian atribut dll.
·         Pengukuran keruangan dan analisis meliputi : operasi pengukuran,analisis daerah penyanggga, overlay, dll.
·         Penayangan grafis dan visualisasai meliputi : transformasi skalageneralisasi, peta topografi, peta statistic, tampilan perspektif.
5.    Tujuan Penggunaan GIS
Berdasarkan desain awalnya tugas utama SIG adalah untuk melakukan analisis dataspasial.Dilihat dari sudut pemrosesan data geografik, SIG bukanlah penemuan baru.Pemrosesan data geografik sudah lama dilakukan oleh berbagai macam bidang ilmu, yangmembedakannya dengan pemrosesan lama hanyalah digunakannya data digital. Adapun Tugas utama dalam SIG adalah sebagai berikut:
a.    Input Data, sebelum data geografis digunakan dalam SIG, data tersebut harusdikonversi terlebih dahulu ke dalam bentuk digital. Proses konversi data dari petakertas atau foto ke dalam bentuk digital disebut dengan digitizing. SIG modernbisa melakukan proses ini secara otomatis menggunakan teknologi scanning.
b.    Pembuatan peta, proses pembuatan peta dalam SIG lebih fleksibel dibandingkan dengan cara manual atau pendekatan kartografi otomatis. Prosesnya diawali dengan pembuatan database. Peta kertas dapat didigitalkan dan informasi digital tersebut dapat diterjemahkan ke dalam SIG. Peta yang dihasilkan dapat dibuat dengan berbagai skala dan dapat menunjukkan informasi yang dipilih sesuai dengan karakteristik tertentu.
c.    Manipulasi data, data dalam SIG akan membutuhkan transformasi atau manipulasi untuk membuat data-data tersebut kompatibel dengan sistem. Teknologi SIG menyediakan berbagai macam alat bantu untuk memanipulasi data yang ada dan menghilangkan data-data yang tidak dibutuhkan.
d.    Manajemen file, ketika volume data yang ada semakin besar dan jumlah data user semakin banyak, maka hal terbaik yang harus dilakukan adalah menggunakan database management system (DBMS) untuk membantu menyimpan, mengatur, dan mengelola data
e.    Analisis query, SIG menyediakan kapabilitas untuk menampilkan query dan alat bantu untuk menganalisis informasi yang ada. Teknologi SIG digunakan untuk menganalisis data geografis untuk melihat pola dan tren.
f.     Memvisualisasikan hasil, untuk berbagai macam tipe operasi geografis, hasil akhirnya divisualisasikan dalam bentuk peta atau graf. Peta sangat efisien untuk menyimpan dan mengkomunikasikan informasi geografis. Namun saat ini SIG juga sudah mengintegrasikan tampilan peta dengan menambahkan laporan, tampilan tiga dimensi, dan multimedia.

6.    Manfaat SIstem Informasi Geografis (SIG) bagi Perencanaan Wilayah dan Kota
Sistem Informasi Geografi (SIG) atau Geographic Information System (GIS) adalah suatu sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang bereferensi spasial atau berkoordinat geografi atau dengan kata lain suatu SIG adalah suatu sistem basis data dengan kemampuan khusus untuk menangani data yang bereferensi keruangan (spasial) bersamaan dengan seperangkat operasi kerja (Barus dan Wiradisastra, 2000). Sedangkan menurut Anon (2001) Sistem Informasi geografi adalah suatu sistem Informasi yang dapat memadukan antara data grafis (spasial) dengan data teks (atribut) objek yang dihubungkan secara geogrfis di bumi (georeference). Disamping itu, SIG juga dapat menggabungkan data, mengatur data dan melakukan analisis data yang akhirnya akan menghasilkan keluaran yang dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografi.
Sistim Informasi Geografis (SIG) merupakan salah satu disiplin ilmu berbasis teknologi informasi yang berkembang begitu cepat akhir-akhir ini.Ide penyampaian informasi pada setiap titik koordinat bumi ini, semakin melejit seiring dengan perkembangan teknologi perekaman informasi melalui satelit.Hasil perekaman informasi terkait dengan kondisi fisik suatu wilayah melalui satelit, meskipun tidak sempurna, telah banyak digunakan untuk mensubstitusi perekaman informasi melalui survai lapangan yang butuh waktu lebih lama dan biaya yang relatif juga lebih mahal.
Dalam bidang perencanaan wilayah dan kota, ilmu ini memiliki peranan yang sangat penting. Menata ruang suatu wilayah membutuhkan dukungan data dan informasi, baik spasial maupun non spasial, yang akurat dan terkini, terutama data dan informasi tematik yang mengilustrasikan kondisi suatu wilayah. Perubahan kondisi wilayah pada daerah yang akan disusun rencana tata ruangnya, perlu dipahami dengan baik oleh para perencana, karena kualitas rencana tata ruang sangat ditentukan oleh pemahaman para perencana terhadap kondisi fisik wilayah perencanaan.
Dengan menggunakan teknologi informasi yang telah berkembang dengan pesat, sebagian data dan informasi spasial yang diperlukan dalam perencanaan tata ruang dapat dibangun dalam sebuah sistem informasi yang berbasis pada koordinat geografis yang lebih dikenal dengan sebutan Sistem Informasi Geografis (SIG).Seiring dengan perkembangan teknologi pengolahan data geografis, dalam SIG dimungkinkan penggabungan berbagai basis data dan informasi yang dikumpulkan melalui peta, citra satelit, maupun survai lapangan, yang kemudian dituangkan dalam layer-layer peta. Sistem informasi yang meng-overlay-kan beberapa layer tematik diatas peta dasar sungguh membantu proses analisa wilayah dan pemahaman kondisi wilayah bagi para perencana, serta dapat menghemat waktu karena sebagian proses dilakukan oleh piranti lunak, sehingga dengan SIG proses perencanaan tata ruang dapat lebih efisien dan efektif.
Pembangunan fisik dan sosial di Indonesia terus ditingkatkan sesuai dengan meningkatnya jumlah penduduk dan berkembangnya kehidupan yang serba kompleks.Perkembangan tersebut mendorong perlunya informasi yang rinci tentang data sumber daya alam, yang mungkin dapat dikembangkan. Adapun anfaat SIG dalam bidang perencanaan wilayah dan kota diantaranya adalah sebagai berikut:
  1. Untuk pendataan dan pengembangan jaringan transportasi.
  2. Untuk pendataan pajak bumi dan bangunan
  3. Untuk pendataan dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan dan pembangunan.
  4. Untuk pendataan dan pengembangan permukiman penduduk, kawasan industri, sekolah, rumah sakit, sarana hiburan dan rekreasi serta perkantoran.
  5. Mengetahui luas dan persebaran lahan pertanian serta kemungkinan pola drainasenya.
  6. Mengetahui potensi dan persebaran penduduk.
  7. Untuk mengetahui persebaran berbagai sumber daya alam, misalnya minyak bumi, batubara, emas, besi dan barang tambang lainnya.
  8. Untuk mengetahui persebaran penggunaa lahan.
  9. Untuk pengawasan daerah bencana alam.
  10. dan lain-lain

Daftar Pustaka

·         Prahasta, Eddy. 2009. Sistem Informasi Geografis : Konsep-konsep Dasar (Perspektif Geodesi & Geomatika). Penerbit Informatika, Bandung.

·         http///www.GIS.com

PETA SKALA BESAR DAN SKALA KECIL

1.      Peta Skala Besar

Peta Skala Besar, yaitu peta yang memiliki skala 1: 5000 sampai 1 : 250.000.Digunakan untuk menggambarkan wilayah-wilayah yang relatif tidak luas seperti wilayah suatu kelurahan atau kecamatan


 Peta Skala Kecil
Peta skala kecil berskala antara 1 : 500.000 s.d 1 : 1.000.000.Digunakan untuk menggambarkan daerah-daerah yang cukup luas biasanya berupa wilayah propinsi dan negara.

Perbedaan antara peta skala besar dan skala kecil yaitu peta skala besar adalah perbesaran peta dari skala kecil. Peta skala besar menggambarkan daerah tertentu atau sebagian dari wilayah tertentu sedangkan peta skala kecil menggambarkan wilayah secara umum dari suatu wilayah. Penggambaran peta skala besar lebih mendetail dari pada peta skala kecil. Perbedaan yg akan ditemukan pada skala besar dan akala kecil adalah perbandingan angkanya, jumlah pengamatan, dan macam pengamatan. Juga belokan dan lekukan dan lebar sungai, serta anak sungai sangat jelas tergambar pada peta skala besar.

Sabtu, 04 Mei 2013

REGISTRASI IMAGE DENGAN ARCGIS


TUGAS 2 PCD

Registrasi Image Dengan ArcGIS


Tampilan awal ArcGIS
Buka Peta yang akan diregistrasi dengan menggunakan menu file – add data, sehingga muncul peta disebelah kanan (seperti yang diperlihatkan pada gambar di bawah ini), namun peta ini belum memiliki koordinat, perhatikan pada pojok kanan bawah (unknown units)
Pilih menu add control point pada pojok kanan atas, daerah yang diarsir
Perbesar peta dengan menggunakan menu zoom out untuk memudahkan melihat koordinat peta, klik koordinat yang diketahui untuk melakukan input nilai X & Y
Input nilai X & Y
Klik kanan pada peta yang diregistrasi dan pilih menu zoom to layer untuk menampilkan peta
Klik menu Rectify
Setelah tadi dilakukan save maka add peta yang telah diregistrasi tadi dengan menggunakan tanda (+) atau dari menu file – add data…perhatikan daerah yang diarsir pada sudut kanan bawah, peta telah memiliki koordinat