SISTEM INFORMASI GEOGRAFI
1. Definisi
GIS
Sistem
Informasi Georafis atau Georaphic InformationSistem (GIS) merupakan
suatu sistem informasi yang berbasiskomputer, dirancang untuk bekerja dengan
menggunakan data yangmemiliki informasi spasial (bereferensi keruangan).Sistem
ini mengcapture,mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi,
menganalisa,dan menampilkan data yang secara spasial mereferensikan
kepadakondisi bumi.Teknologi SIG mengintegrasikan operasi-operasi umumdatabase,
seperti query dan analisa statistik, dengan kemampuanvisualisasi dan
analisa yang unik yang dimiliki oleh pemetaan.Kemampuan inilah yang membedakan
SIG dengan Sistem Informasilainya yang membuatnya menjadi berguna berbagai
kalangan untukmenjelaskan kejadian, merencanakan strategi, dan memprediksi
apayang terjadi.
Definisi
SIG kemungkinan besar masih berkembang, bertambah, dan sedikit bervariasi.Hal
ini terlihat dari banyaknya definisi SIG yang telah beredar di berbagai sumber
pustaka.Berikut adalaha beberapa definisi SIG yang telah beredar :
Ø
Marbel
et al (1983), SIG
merupakan sistem penanganan data keruangan.
Ø
Burrough
(1986), SIG adalah
sistem berbasis komputer yang digunakan untuk memasukan, menyimpan, mengelola,
menganalisis dan mengaktifkan kembali data yang mempunyai referensi keruangan
untuk berbagai tujuan yang berkaitan dengan pemetaan dan perencanaan.
Ø
Berry
(1988), SIG merupakan
sistem informasi, referensi internal, serta otomatisasi data keruangan.
Ø
Aronoff
(1989), SIG adalah
suatu sistem berbasis komputer yang memiliki kemampuan dalam menangani data
bereferensi geografi yaitu pemasukan data, manajemen data (penyimpanan dan
pemanggilan kembali), manipulasi dan analisis data, serta keluaran sebagai
hasil akhir (output). Hasil akhir (output) dapat dijadikan acuan dalam
pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografi.
Ø
Gistut
(1994), SIG adalah
sistem yang dapat mendukung pengambilan keputusan spasial dan mampu
mengintegrasikan deskripsi-deskripsi lokasi dengan karakteristik-karakteristik
fenomena yang ditemukan di lokasi tersebut. SIG yang lengkap mencakup
metodologi dan teknologi yang diperlukan yaitu data spasial, perangkat keras,
perangkat lunak dan struktur organisasi.
Ø
Chrisman
(1997), SIG adalah
sistem yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data, manusia
(brainware), organisasi dan lembaga yang digunakan untuk mengumpulkan,
menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi-informasi mengenai
daerah-daerah di permukaan bumi.
Sistem
ini pertama kali diperkenalkan di Indonesia padatahun 1972 dengan namaData
Banks for Develompment (Rais, 2005).Munculnya istilah Sistem Informasi
Geografis seperti sekarang inisetelah dicetuskan oleh General Assembly dari
InternationalGeographical Union di Ottawa Kanada pada
tahun1967.Dikembangkan oleh Roger Tomlinson, yang kemudian disebutCGIS (Canadian
GIS-SIG Kanada), digunakan untuk menyimpan,menganalisa dan mengolah data
yang dikumpulkan untukinventarisasi Tanah Kanada (CLI-Canadian Land
Inventory) sebuahinisiatif untuk mengetahui kemampuan lahan di wilayah
pedesaanKanada dengan memetakan berbagai informasi pada tanah,
pertanian,pariwisata, alam bebas, unggas dan penggunaan tanah pada
skala1:250000. Sejak saat itu Sistem Informasi Geografis berkembang dibeberapa
benua terutama Benua Amerika, BenuaEropa, BenuaAustralia, dan Benua Asia.
Seperti
di Negara-negara yang lain, di Indonesiapengembangan SIG dimulai di lingkungan
pemerintahan dan militer.Perkembangan SIG menjadi pesat semenjak di ditunjang
olehsumberdaya yang bergerak di lingkungan akademis (kampus).
Dalam
sejarahnya penggunaan SIG modern (berbasis computer, digital) dimulai
sejaktahun 1960-an. Pada saat itu untuk menjalankan perangkat SIG diperlukan
computermainframe khusus dan mahal.Dengan perkembangan computer PC, kecanggihan
CPU,dan semakin murahnya memori, sekarang SIG tersedia bagi siapapun dengan
hargamurah.
Gambar
1.Sejarah singkat SIG
2.
Sub Sistem SIG
SIG dapat diuraikan menjadi beberapa
subsistem sebagai berikut :
Ø Data
Input, Subsistem ini
bertugas untuk mengumpulkan, mempersiapkan, dan menyimpan data spasial dan
atributnya dari berbagai sumber. Sub-sistem ini pula yang bertanggung jawab
dalam mengonversikan atau mentransformasikan format-format data aslinya ke
dalam format yang dapat digunakan oeh perangkat SIG yang bersangkutan.
Ø Data
Output, Sub-sistem
ini bertugas untuk menampilkan atau menghasilkan keluaran (termasuk
mengekspornya ke format yang dikehendaki) seluruh atau sebagian basis data
(spasial) baik dalam bentuk softcopy maupun hardcopy seperti halnya tabel,
grafik, report, peta, dan lain sebagainya.
Ø Data
Management,
Sub-sistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun tabel-tabel atribut
terkait ke dalam sebuah sistem basis data sedemikian rupa hingga mudah dipanggil
kembali atau di-retrieve, diupdate, dan diedit.
Ø Data
Manipulation & Analysis,
Sub-sistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG.
Selain itu sub-sistem ini juga melakukan manipulasi (evaluasi dan penggunaan
fungsi- fungsi dan operator matematis & logika) dan pemodelan data untuk
menghasilkan informasi yang diharapkan.
Sub-sistem
SIG di atas dapat diilustrasikan sebagai berikut :
Gambar
2. Ilustrasi Uraian Sub-sistem SIG
3.
Komponen
SIG
Menurut
John E. Harmon, Steven J. Anderson, 2003, secara rinci SIG
dapatberoperasidengan komponen- komponen sebagai berikut :
·
Orang
yang menjalankan sistem meliputi orang yang mengoperasikan, mengembangkan
bahkan memperoleh manfaat dari sistem. Kategori orang yang menjadi bagian dari
SIG beragam, misalnya operator, analis, programmer, database administrator
bahkan stakeholder.
·
Aplikasi
merupakan prosedur yang digunakan untuk mengolah data menjadi informasi.
Misalnya penjumlahan, klasifikasi, rotasi, koreksi geometri, query,overlay,
buffer, jointable, dsb.
·
Data
yang digunakan dalam SIG dapat berupa data grafis dan data atribut.
o
Data
posisi/koordinat/grafis/ruang/spasial, merupakan data yang merupakan
representasi fenomena permukaan bumi/keruangan yang memiliki referensi
(koordinat) lazim berupa peta, foto udara, citra satelit dan sebagainya atau
hasil dari interpretasi data-data tersebut.
o
Data
atribut/non-spasial, data yang merepresentasikan aspek-aspek deskriptif dari
fenomena yang dimodelkannya. Misalnya data sensus penduduk, catatan survei,
data statistik lainnya.
·
Software
adalah perangkat lunak SIG berupa program aplikasi yang memiliki kemampuan
pengelolaan, penyimpanan, pemrosesan, analisis dan penayangandata spasial
(contoh : ArcView, Idrisi, ARC/INFO, ILWIS, MapInfo, dll)
Selain
kelima komponen di atas, ada satu komponen yang sebenarnya tidak kalah
pentingyaitu Metode.Sebuah SIG yang baik adalah apabila didukung dengan metode
perencanaandesain sistem yang baik dan sesuai dengan ‘’business rules’’
organisasi yang menggunakanSIG tersebut.
Gambar
3. Komponen GIS
4.
Fungsi GIS
Berdasarkan
desain awalnya fungsi utAma SIG adalah untukmelakukan analisis data
spasial.Dilihat dari sudut pemrosesan datageografik, SIG bukanlah penemuan
baru.Pemrosesan data geografiksudah lama dilakukan oleh berbagai macam bidang
ilmu, yangmembedakannya dengan pemrosesan lama hanyalah digunakannya data digital.
Adapun fungsi -fungsi dasar dalam SIG
adalah sebagai berikut :
·
Akuisisi
data dan proses awal meliputi: digitasi, editing,pembangunan topologi, konversi
format data, pemberian atribut dll.
·
Pengelolaan
database meliputi : pengarsipan data, permodelanbertingkat, pemodelan jaringan
pencarian atribut dll.
·
Pengukuran
keruangan dan analisis meliputi : operasi pengukuran,analisis daerah
penyanggga, overlay, dll.
·
Penayangan
grafis dan visualisasai meliputi : transformasi skalageneralisasi, peta
topografi, peta statistic, tampilan perspektif.
5.
Tujuan Penggunaan GIS
Berdasarkan
desain awalnya tugas utama SIG adalah untuk melakukan analisis
dataspasial.Dilihat dari sudut pemrosesan data geografik, SIG bukanlah penemuan
baru.Pemrosesan data geografik sudah lama dilakukan oleh berbagai macam bidang
ilmu, yangmembedakannya dengan pemrosesan lama hanyalah digunakannya data
digital. Adapun Tugas utama dalam SIG adalah sebagai berikut:
a.
Input
Data, sebelum data
geografis digunakan dalam SIG, data tersebut harusdikonversi terlebih dahulu ke
dalam bentuk digital. Proses konversi data dari petakertas atau foto ke dalam
bentuk digital disebut dengan digitizing. SIG modernbisa melakukan
proses ini secara otomatis menggunakan teknologi scanning.
b.
Pembuatan
peta, proses
pembuatan peta dalam SIG lebih fleksibel dibandingkan dengan cara manual atau
pendekatan kartografi otomatis. Prosesnya diawali dengan pembuatan database.
Peta kertas dapat didigitalkan dan informasi digital tersebut dapat
diterjemahkan ke dalam SIG. Peta yang dihasilkan dapat dibuat dengan berbagai
skala dan dapat menunjukkan informasi yang dipilih sesuai dengan karakteristik
tertentu.
c.
Manipulasi
data, data dalam SIG
akan membutuhkan transformasi atau manipulasi untuk membuat data-data tersebut
kompatibel dengan sistem. Teknologi SIG menyediakan berbagai macam alat bantu
untuk memanipulasi data yang ada dan menghilangkan data-data yang tidak
dibutuhkan.
d.
Manajemen
file, ketika volume
data yang ada semakin besar dan jumlah data user semakin banyak, maka hal
terbaik yang harus dilakukan adalah menggunakan database management system (DBMS)
untuk membantu menyimpan, mengatur, dan mengelola data
e.
Analisis
query, SIG
menyediakan kapabilitas untuk menampilkan query dan alat bantu untuk
menganalisis informasi yang ada. Teknologi SIG digunakan untuk menganalisis
data geografis untuk melihat pola dan tren.
f.
Memvisualisasikan
hasil, untuk berbagai
macam tipe operasi geografis, hasil akhirnya divisualisasikan dalam bentuk peta
atau graf. Peta sangat efisien untuk menyimpan dan mengkomunikasikan informasi
geografis. Namun saat ini SIG juga sudah mengintegrasikan tampilan peta dengan
menambahkan laporan, tampilan tiga dimensi, dan multimedia.
6.
Manfaat
SIstem Informasi Geografis (SIG) bagi Perencanaan Wilayah dan Kota
Sistem Informasi Geografi (SIG) atau Geographic
Information System (GIS) adalah suatu sistem informasi yang dirancang untuk
bekerja dengan data yang bereferensi spasial atau berkoordinat geografi atau
dengan kata lain suatu SIG adalah suatu sistem basis data dengan kemampuan
khusus untuk menangani data yang bereferensi keruangan (spasial) bersamaan
dengan seperangkat operasi kerja (Barus dan Wiradisastra, 2000). Sedangkan
menurut Anon (2001) Sistem Informasi geografi adalah suatu sistem Informasi
yang dapat memadukan antara data grafis (spasial) dengan data teks (atribut)
objek yang dihubungkan secara geogrfis di bumi (georeference). Disamping itu,
SIG juga dapat menggabungkan data, mengatur data dan melakukan analisis data
yang akhirnya akan menghasilkan keluaran yang dapat dijadikan acuan dalam
pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografi.
Sistim Informasi Geografis (SIG) merupakan salah
satu disiplin ilmu berbasis teknologi informasi yang berkembang begitu cepat
akhir-akhir ini.Ide penyampaian informasi pada setiap titik koordinat bumi ini,
semakin melejit seiring dengan perkembangan teknologi perekaman informasi
melalui satelit.Hasil perekaman informasi terkait dengan kondisi fisik suatu
wilayah melalui satelit, meskipun tidak sempurna, telah banyak digunakan untuk
mensubstitusi perekaman informasi melalui survai lapangan yang butuh waktu
lebih lama dan biaya yang relatif juga lebih mahal.
Dalam bidang perencanaan wilayah dan kota, ilmu ini
memiliki peranan yang sangat penting. Menata ruang suatu wilayah membutuhkan
dukungan data dan informasi, baik spasial maupun non spasial, yang akurat dan
terkini, terutama data dan informasi tematik yang mengilustrasikan kondisi
suatu wilayah. Perubahan kondisi wilayah pada daerah yang akan disusun rencana
tata ruangnya, perlu dipahami dengan baik oleh para perencana, karena kualitas
rencana tata ruang sangat ditentukan oleh pemahaman para perencana terhadap
kondisi fisik wilayah perencanaan.
Dengan menggunakan teknologi informasi yang telah
berkembang dengan pesat, sebagian data dan informasi spasial yang diperlukan
dalam perencanaan tata ruang dapat dibangun dalam sebuah sistem informasi yang
berbasis pada koordinat geografis yang lebih dikenal dengan sebutan Sistem
Informasi Geografis (SIG).Seiring dengan perkembangan teknologi pengolahan data
geografis, dalam SIG dimungkinkan penggabungan berbagai basis data dan
informasi yang dikumpulkan melalui peta, citra satelit, maupun survai lapangan,
yang kemudian dituangkan dalam layer-layer peta. Sistem informasi yang
meng-overlay-kan beberapa layer tematik diatas peta dasar sungguh membantu
proses analisa wilayah dan pemahaman kondisi wilayah bagi para perencana, serta
dapat menghemat waktu karena sebagian proses dilakukan oleh piranti lunak,
sehingga dengan SIG proses perencanaan tata ruang dapat lebih efisien dan
efektif.
Pembangunan fisik dan sosial di Indonesia terus
ditingkatkan sesuai dengan meningkatnya jumlah penduduk dan berkembangnya
kehidupan yang serba kompleks.Perkembangan tersebut mendorong perlunya
informasi yang rinci tentang data sumber daya alam, yang mungkin dapat
dikembangkan. Adapun anfaat SIG dalam bidang perencanaan wilayah dan kota
diantaranya adalah sebagai berikut:
- Untuk
pendataan dan pengembangan jaringan transportasi.
- Untuk
pendataan pajak bumi dan bangunan
- Untuk
pendataan dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan dan pembangunan.
- Untuk
pendataan dan pengembangan permukiman penduduk, kawasan industri, sekolah,
rumah sakit, sarana hiburan dan rekreasi serta perkantoran.
- Mengetahui
luas dan persebaran lahan pertanian serta kemungkinan pola drainasenya.
- Mengetahui
potensi dan persebaran penduduk.
- Untuk
mengetahui persebaran berbagai sumber daya alam, misalnya minyak bumi,
batubara, emas, besi dan barang tambang lainnya.
- Untuk mengetahui
persebaran penggunaa lahan.
- Untuk
pengawasan daerah bencana alam.
- dan
lain-lain
Daftar Pustaka
·
Prahasta,
Eddy. 2009. Sistem Informasi Geografis : Konsep-konsep Dasar (Perspektif
Geodesi & Geomatika). Penerbit Informatika, Bandung.